Blogger Widgets Laskar Japemethe: ANALISIS PUISI Selamat Datang di Blog Japemethe : Seputar Bahasa dan Sastra Blogger Widgets

Selasa, 24 Desember 2013

ANALISIS PUISI



MENGKAJI TEORI STRUKTUR DALAM PUISI KENANGAN
KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO

CITRA PHILOSIA SOEHARTO
NIM : 1120717004

STKIP PGRI PACITAN
PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
 


ABSTRAK

Kata Kunci: puisi, penyair, struktur batin, struktur fisik.

Puisi adalah bagian dari karya sastra yang dalamnya ada unsur-unsur seperti struktur fisik dan batin yang semuanya itu merupakan hasil pemikiran dan perasaan penyair secara imajinatif. Pendekatan struktural berangkat dari pandangan kaum strukturalisme yang menganggap karya sastra sebagai struktur yang unsurnya terjalin secara erat dan berhubungan antara satu dan lainnya. Analisis puisi haruslah memperhatikan unsur-unsur pembentuk puisi baik struktur fisik maupun struktur batinnya. Struktur fisik yang dimaksud antara lain : diksi, imajeri, bahasa figuratif, kata konkret, ritme dan rima. Sedangkan struktur batinnya meliputi : tema, nada, rasa dan amanat.
Diksi merupakan pemilihan kata. Imajeri yaitu kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan. Bahasa figuratif adalah bahasa yang tidak langsung dengan menggunakan lambang atau kata kiasan (majas). Kata konkret adalah kata nyata yang dapat menimbulkan suatu gambaran pembaca. Ritme merupakan pertentangan bunyi yang mengalun dengan demikian membentuk suatu keindahan dalam puisi. Rima yaitu pengulangan bunyi yang menjadikan puisi lebih indah. Dari pengertian di atas merupakan struktur fisik puisi.
Struktur batin puisi memberikan pengertian singkat berikut ini. Tema adalah gagasan utama dari suatu karya. Nada merupakan sikap penyair terhadap pembacanya. Rasa yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya. Amanat merupakan pesan / tujuan yang hendak disampaikan penyair melalui puisinya.
Artikel ini bertujuan untuk menganalisis puisi dengan kajian teori struktur. Hasil analisis puisi “Kenangan” menunjukkan bahwa penyair meluapkan pikirannya dan perasaanya dalam puisi dengan perwakilan perasaan seseorang. Peneliti juga memberikan saran kepada pembaca agar mempelajari analisis ini, dapat membedakan struktur fisik dan batin dalam puisi dan dapat menganalisis puisi dengan struktur fisik dan batin dikemudian hari.

A.           Latar Belakang Masalah
          Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Sedangkan kata poet dalam tradisi Yunani Kuno berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia merupakan orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, dan guru. Menurut Kamus Istilah Sastra (Sudjiman, 1984), puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Sedangkan Waluyo (1987:25) mengatakan puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa melalui pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Dengan demikian puisi adalah bagian dari karya sastra yang dalamnya ada unsur-unsur seperti struktur fisik dan batin yang semuanya itu merupakan hasil pemikiran dan perasaan penyair secara imajinatif. Struktur fisik yang dimaksud antara lain : diksi, imajeri, bahasa figuratif, kata konkret, ritme dan rima. Sedangkan struktur batinnya meliputi : tema, nada, rasa dan amanat. Dari unsur-unsur puisi di atas menjadi bahan acuan artikel ini.
B.            Teori
          Pendekatan struktural berangkat dari pandangan kaum strukturalisme yang menganggap karya sastra sebagai struktur yang unsurnya terjalin secara erat dan berhubungan antara satu dan lainnya. Dalam penulisan puisi dengan menggunakan teori strukturalisme maka kita harus memperhatikan unsur-unsur puisi, karena kajian teori strukturalisme adalah unsur-unsur pembentuk karya satra, dan pada kesempatan ini karya sastra yang di kaji adalah puisi. Penulisan puisi dengan berlandasan teori strukturalisme berarti dalam penulisan puisi memperhatikan unsur-unsur pembentuk puisi baik struktur fisik maupun struktur batinnya.

1.        Struktur Fisik Puisi
Adapun struktur fisik puisi dijelaskan sebagai berikut.
a.         Diksi, yaitu pilihan kata dalam karya sastra. Disini penyair mencoba menyeleksi kata-kata baik kata yang bermakna denotatif maupun konotatif sehingga kata-kata yanag dipakainya benar-benar mendukung maksud puisinya. Diksi sering dihubung-hubungkan dengan ciri khas seorang penyair atau ciri khas angkatan atau budaya tertentu.
b.         Imajeri, yaitu kata atau susunan kata yang dapat menimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasakan, mendengar, atau melihat sesuatu yang diungkapkan penyair.
c.         Bahasa figuratif, yaitu bahasa berkias yang dapat menghidupkan atau meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu. Bahasa figuratif juga disebut majas.
d.        Kata konkret, yaitu suatu kata yang nyata untuk membangkitkan imajinasi pembaca sehingga pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan penyair.
e.         Ritme, yaitu pertentangan bunyi, tinggi rendah, panjang pendek, keras lemah, yang mengalun dengan teratur dan berulang-ulang sehingga membentuk keindahan dalam puisi.
f.          Rima, yaitu pengulangan bunyi dalam puisi yang menjadikan puisi lebih indah dengan makna lebih kuat.

2.        Struktur Batin Puisi
Adapun struktur batin puisi akan dijelaskan sebagai berikut.
a.         Tema/makna (sense), yaitu gagasan pokok yang diangkat atau dikemukakan penyair dalam karangannya.
b.         Nada (tone), yaitu sikap penyair terhadap pembacanya. Nada juga berhubungan dengan tema dan rasa. Penyair dapat menyampaikan tema dengan nada menggurui, mendikte, bekerja sama dengan pembaca untuk memecahkan masalah, menyerahkan masalah begitu saja kepada pembaca, dengan nada sombong, menganggap bodoh dan rendah pembaca, dll.
c.         Rasa (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang terdapat dalam puisinya.
d.        Amanat, yaitu pesan / tujuan yang hendak disampaikan penyair melalui puisinya.

C.           Hasil dan Pembahasan

Kenangan
/1/
Ia meletakkan kenangannya
dengan sangat hati-hati
di laci meja dan menguncinya
memasukkan anak kunci ke saku celana
sebelum berangkat ke sebuah kota
yang sudah sangat lama hapus
dari peta yang pernah digambarnya
pada suatu musim layang-layang

/2/
Tak didengarnya lagi
suara air mulai mendidih
di laci yang rapat terkunci
/3/
Ia telah meletakkan hidupnya
di antara tanda petik

Sapardi Djoko Damono (Kolam, 2009)

1.        Struktur Fisik Puisi
a.         Diksi
di laci meja dan menguncinya
Sepenggalan puisi diatas penyair menggunakan perlambangan laci meja untuk mewakili hati.
tak didengarnya lagi
Penggalan puisi tersebut merupakan penyimpangan leksikal. Kata tak berasal dari kata tidak yang mengalami penyederhanaan ucapan untuk mencapai keselarasan lagu dalam puisi dan untuk keindahan puisi.

b.         Imajeri
suara air mulai mendidih
Penggalan puisi diatas termasuk citraan pendengaran. Selain itu ada citraan gerak seperti kata meletakkan dan menguncinya.

c.         Bahasa figuratif
Untuk menggambarkan masa lalu yang tak ingin diungkit-ungkit penyair menggunakan majas personifikasi seperti penggalan puisi dibawah ini :
Ia meletakkan kenangannya
dengan sangat hati-hati
di laci meja dan menguncinya

d.        Kata konkret
Dalam puisi “Kenangan” penyair menggunakan kalimat ia telah meletakkan hidupnya di antara tanda petik untuk menggarisbawahi tidak ingin lagi mengingat kenangan masa lalu. Penggambaran ini lebih konkret daripada hanya menggunakan kalimat ia telah meletakkan hidupnya di antara kejelasan.

e.         Ritme
Ritme puisi “Kenangan” lebih menekan nada rendah dan tempo yang lambat dengan suatu maksud menggambarkan perasaan sedih.

f.          Rima
Dalam puisi di atas keseluruhan menggunakan rima patah, contohnya pada bait pertama a, i, a, a, a, s, a, g.

2.        Struktur Batin Puisi
a.         Tema/makna (sense)
Dalam puisi “Kenangan” penyair menggambarkan tentang masa lalu yang tak ingin terkuak lagi atau masa lalu yang terkubur.
Terlihat lewat penggalan puisi di bawah ini :
ia meletakkan kenangannya
dengan sangat hati-hati
di laci meja dan menguncinya
memasukkan anak kunci ke saku celana

b.         Nada (tone)
Sikap penyair kepada pembaca adalah acuh tak acuh artinya penyair hanya bercerita saja tanpa ada maksud menggurui atau memarahi pembaca.

c.         Rasa (feeling)
Tak didengarnya lagi
suara air mulai mendidih
di laci yang rapat terkunci

Ia telah meletakkan hidupnya
di antara tanda petik
Dari penggalan puisi di atas tersirat adanya kenangan yang ingin membayang-bayangi. Jadi sikap penyair terhadap pokok-pokok pikiran dalam puisi tersebut adalah mengubur kenangan masa lalu.

d.        Amanat
Dalam puisi “Kenangan” penyair mengisyaratkan bahwa masa lalu yang tidak penting tidak perlu diingat-ingat kembali.

D.           Simpulan dan Saran
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam mengkaji puisi yang berjudul “Kenangan” karya Sapardi Djoko Damono, maka dapat simpulkan bahwa puisi tersebut bertemakan “Masa Lalu Terkubur”. Penyair meluapkan pikirannya dan perasaanya dalam puisi dengan perwakilan perasaan seseorang. Di dalam puisi tersebut terdapat struktur fisik seperti diksi, imajeri, bahasa figuratif, kata konkret, ritme, rima dan struktur batin yakni tema, nada, rasa, amanat.
Dengan adanya pembahasan ini kami menyarankan kepada pembaca :
1.        Agar mempelajari analisis ini.
2.        Dapat membedakan struktur fisik dan batin dalam puisi.
3.        Dapat menganalisis puisi dengan struktur fisik dan batin dikemudian hari.


DAFTAR PUSTAKA

Pradopo, Rachmat Djoko. 1990. Pengkajian Puisi, Analisis Strata Norma dan Analisis Struktural dan Semiotika. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.

Siswanto, Wahyudi. 2008. Pengantar Teori Sastra. Jakarta : Grasindo.

Waluyo, Herman J.2002. Apresiasi Puisi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar


Get Free Music Indonesia Technology

Free Music Indonesia Technology