Blogger Widgets Laskar Japemethe: Seputar Sosiolinguistik Selamat Datang di Blog Japemethe : Seputar Bahasa dan Sastra Blogger Widgets

Senin, 23 Desember 2013

Seputar Sosiolinguistik

Seputar Sosiolinguistik
Oleh : Citra Philosia Soeharto


1.         Fishman mengistilahkan sosiolinguistik dengan “...study of who speak what language to whom and when.”  Jelaskan !
Jawab : “study of who speak what language to whom and when” jika diartikan dalam bahasa Indonesia adalah “studi yang berbicara mengenai bahasa apa kepada siapa dan kapan”. Dari istilah yang dimaksudkan bahwa bahasa sebagai objek sosiolinguistik yang merupakan sistem tanda arbiter yang dipakai manusia, dengan tujuan berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan bahasa yang tepat dalam latar yang berbeda. Penggunaan bahasa seseorang tentunya akan dipengaruhi oleh faktor sosial yaitu status sosial, tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, tingkat ekonomi.
       Sosiolinguistik menempatkan kedudukan bahasa dalam hubungannya dengan pemakainya di dalam masyarakat. Hal itu berarti bahwa sosiolinguistik memandang bahasa pertama sebagai sistem sosial dan sistem komunikasi yang merupakan bagian dari masyarakat dan kebudayaan. Bahasa mempunyai kaitan yang erat dalam proses komunikasi, karena peristiwa komunikasi selalu melibatkan bahasa. Pada hakikatnya komunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima. Untuk itu dalam berkomunikasi sebaiknya menggunakan bahasa yang efektif yang sesuai dengan lingkungan dimana bahasa itu digunakan. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan antara lain : a) orang yang berbicara, b) orang yang diajak bicara, c) situasi pembicaraan apakah formal atau nonformal, dan d) masalah atau topik yang dibicarakan.

2.           Apa yang melatarbelakangi munculnya sosiolinguistik ? Jelaskan !
Jawab : Sosiolinguistik lahir karena ketidakpuasan ahli bahasa linguistik struktual yang hanya mengkaji bahasa dari segi strukturalnya dengan mengabaikan faktor sosial dalam analisisnya. Sosiolinguistik termasuk makrolinguistik yang bersifat eksternal. Oleh karena itu, kajiannya mengarah pada hubungan bahasa dengan faktor - faktor di luar bahasa diantaranya : a) Masyarakat bahasa. Kata masyarakat biasanya diartikan sebagai sekelompok orang yang merasa sebangsa, seketurunan, sewilayah tempat tinggal, atau yang mempunyai kepentingan sosial yang sama. Karena titik berat pengertian masyarakat bahasa pada “merasa menggunakan bahasa yang sama”, sehingga patokan linguistik umum mengenai bahasa menjadi longgar.
b) Variasi dan Status Sosial Bahasa. Bahasa bervariasi karena anggota masyarakat penutur bahasa itu sangat beragam, dan bahasa itu sendiri digunakan untuk keperluan yang beragam-ragam pula. Dalam beberapa masyarakat tertentu ada semacam kesepakatan untuk membedakan adanya dua macam variasi bahasa yang dibedakan berdasarkan status pemakaiannya. Variasi tinggi digunakan dalam situasi resmi, sedangkan variasi rendah dipelajari langsung oleh masyarakat umum.
c) Kontak Bahasa. Dalam masyarakat biasa terjadi komunikasi antara satu sama lain. Kefasihan seseoarng untuk menggunakan dua bahasa sangat tergantung pada adanya kesempatan untuk menggunakan kedua bahasa itu.
d) Bahasa dan Budaya. Bahasa mempengaruhi kebudayaan atau mempengaruhi cara berpikir dan bertindak anggota masyarakat penuturnya. Jadi, bahasa menguasai cara berpikir dan bertindak manusia. Karena bahasa merupakan fenomena yang tidak dapat dilepaskan dari segala kegiatan manusia bermasyarakat, sedangkan kegiatan itu sangat luas.

3.      Seorang peneliti dalam bidang sosiolinguistik harus dapat membedakan “bahasa sebagaimana adanya” dan “bahasa sebagaimana seharusnya.” Jelaskan !
Jawab : “Bahasa sebagaimana adanya” hal tersebut mengarah pada keadaan bahasa yang berupa lambang bunyi yang telah disepakati oleh pengguna bahasa. Pada kenyataannya bahasa itu lahir sebagai sistem dan lambang yang berupa bunyi, yang bermakna, arbitrer, konvesional, produktif, unik, universal, dinamis, bervariasi dan manusiawi. “Bahasa sebagaimana adanya” pada umumnya bahasa tersebut dikuasai oleh masyarakat dan sering terjadi kesalahan pada penulisannya. Seperti penulisan kata [apotik], [bis], dan [trek]. Hal itu disebabkan oleh minimnya pengetahuan tentang bahasa.
   “Bahasa sebagaimana seharusnya mengacu pada kaidah bahasa. Kaidah bahasa baku yang konsisten dan eksplisit biasanya dipakai oleh seorang peneliti. Seorang peneliti akan menggunakan bahasa dengan baik dan benar. Seperti penggunaan [apotek],  [bus], dan [truk] yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.


4.      Berdasarkan verbal repertoire, anda tergolong dalam masyarakat monolingual, bilingual, atau multilingual ? Jelaskan !
Jawab : Saya termasuk masyarakat bilingual. Penguasaan bahasa Indonesia dan bahasa Jawa yang sama baiknya. Penguasaan dua bahasa itu sering saya gunakan dalam kegiatan resmi seperti perkulihan, seminar dan rapat dalam organisasi dengan pemakaian bahasa Indonesia. Bahasa Jawa digunakan saat keadaan santai seperti berkomunikasi dengan teman, tetangga bahkan keluarga. 

5.    Temukan fenomena bahasa disekitar anda (Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa), kemudian analisislah secara singkat !
Jawab : Bahasa lahir atas kesepakatan simbol atau lambang oleh masyarakat. Pemerolehan bahasa awalnya akan tergantung pada orangtua. Selanjutnya si anak akan mendapatkan bahasa lain seperti bahasa Indonesia dan bahasa Inggris pada tingkat sekolah. Bagaimana penguasaan bahasa orangtua akan diajarkan kepada anaknya, hal ini tentunya bahasa anak akan dipengaruhi oleh baik dan benarnya bahasa orangtuanya. Seperti keadaan disekitar saya, orangtua mengajarkan bahasa Jawa kepada anaknya seperti inggih, mboten, matur suwun. Namun bahasa Jawa yang diajarkan hanya sebatas itu saja. Bahasa Indonesia mendominasi penggunaannya tetapi bahasa yang dipakai tidak sesuai dengan kaidahnya. Misalnya pada pelafalan kata [cantik] menjadi [santik], [cium] menjadi [sium], [cecak] menjadi [secak], [cinta] menjadi [sinta], dll. Sehingga anak menirukan apa yang diajarkan oleh orangtuanya.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar


Get Free Music Indonesia Technology

Free Music Indonesia Technology