BELAJAR PEMBELAJARAN 2
Oleh Citra Philosia Soeharto
A.
Quantum
Learning
Quantum
Learning adalah suatu model
pembelajaran memungkinkan siswa
untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan dan
dibarengi kegembiraan sehingga
suatu pembelajaran lebih bermakna dan relevan bagi kehidupan siswa dengan pengalaman belajar yang
efektif.
Beberapa teknik yang digunakannya
untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukkan murid secara nyaman,
memasang musik latar di dalam ruang kelas, meningkatkan partisipasi individu,
menggunakan poster-poster untuk memberikan kesan besar sambil menonjolkan
informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih baik dalam seni pengajaran
sugesti.
B.
Active
Learning
Active learning (pembelajaran aktif) adalah model pembelajaran yang mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang
dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil
belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Active learning pada dasarnya berusaha untuk
memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran. Dalam metode active learning (pembelajaran aktif) setiap materi pelajaran yang baru harus
dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya.
Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan pengetahuan yang
sudah ada agar murid dapat belajar
secara aktif guru perlu menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa,
sehingga peserta didik mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar.
C.
CTL (Contextual
Teaching and Learning)
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan
suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk
memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi
tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial,
dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara fleksibel
dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya.
CTL merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata
ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga
dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna
bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan
siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.
D.
Menciptakan
Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan
Pembelajaran merupakan sesuatu yang kompleks yang melibatkan berbagai
aspek yaang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk menciptakan pembelajaran
yang kreatif dan menyenangkan diperlukan
berbagai keterampilan yang diantaranya adalah keterampilan membelajarkan atau
keterampilan mengajar.
Keterampilan mengajar merupakan suatu kompetenvsi profesional yang cukup
kompleks, sebagai integrasi dari
berbagai kompetensi guru yang utuh dan menyeluruh. Terney (1973) mengatakan ada
delapan keterampilan mengajar
yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu:
1.
Menggunakan keterampilan bertanya
2.
Memberi Penguatan
3.
Mengadakan variasi
4.
Menjelaskan
5.
Membuka dan Menutup Pelajaran
6.
Membimbing diskusi kelompok kecil
7.
Mengelola kelas
8.
Mengajar kelompok kecil dan perorangan
E.
Media Pembelajaran
dan Macam-macamnya
1.
MEDIA
VISUAL
Media visual adalah media yang
hanya mengandalakan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan
gambar diam seperti film strip (film rangkai), slide (film
bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang
menampikan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun.
2.
MEDIA
AUDIO
Media audio adalah media yang hanya mengendalikan
kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan
hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam
pendengaran.
3.
MEDIA
AUDIO-VISUAL
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur
suara dan unsur gambar. Ada Audio-visual Diam, yaitu media yang
menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides),
film rangkai suara, dan cetak suara. Dan ada Audiovisual Gerak, yaitu media yang dapat
menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.
F.
Strategi
Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan
siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Pendapat lain strategi
pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang
pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan
peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya
tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.
G.
KBK
(Kurikulum Berbasis Kompetensi)
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dapat
diartikan sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai,
sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan
keberhasilan dengan penuh tanggung jawab.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individu
maupun klasikal.
maupun klasikal.
2.
Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
3.
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi.
yang bervariasi.
4.
Sumber belajar tidak hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif.
memenuhi unsur edukatif.
5.
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.
H.
KTSP
(Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Secara
khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk:
1.
Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemnadirian dan
inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan
sumber daya yang tersedia.
2.
Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam mengembangankan kurikulum melalui pengembalian keputusan bersama.
3.
Meningkatkan kompetesi yang sehat antar satuan
pendidikan yang akan dicapai.
Ciri-ciri
KTSP :
1.
KTSP memberi kebebasan kepada tiap-tiap sekolah untuk
menyelenggarakan program pendidikan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah,
kemampuan peserta didik, sumber daya yang tersedia dan kekhasan daerah.
2.
Orang tua dan masyarakat dapat terlibat secara aktif
dalam proses pembelajaran.
3.
Guru harus mandiri dan kreatif.
4.
Guru diberi kebebasan untuk memanfaatkan berbagai
metode pembelajaran.
I.
Pendidikan
Jarak Jauh
Pendidikan jarak jauh merupakan bentuk pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar terpisah dari
pengajarnya. Artinya pendidikan jarak jauh ini merupakan pendidikan yang proses
pembelajarannya tidak terjadi kontak dalam bentuk tatap muka langsung antara
pengajar dan peserta didik. Komunikasi berlangsung dua arah yang dijembatani
dengan media seperti komputer, televise, radio, telepon, internet, video.
J.
Pendidikan
Orang Dewasa
Pendidikan Orang Dewasa atau Andragogi, yaitu suatu
pendidikan yang melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur
pengalaman belajar. Dalam andragogi, mendidik bukan berarti menggurui, bukan
mengisi mereka dengan pengetahuan tapi sebagai bentuk kerjasama saling meningkatkan
pengetahuan, dan menempatkan orang dewasa sebagai subjek bukan objek. Andragogi
mempelajari sifat fisik, psikis dan karakter orang dewasa.
Institusi atau lembaga yang menyusun program POD antara
lain :
1.
Lembaga kursus
2.
Pusat pendidikan & pelatihan ( balai latihan,
tenaga kerja; BLK )
3.
Pusat kegiatan belajar ( SKB )
4.
BPKB ( Badan Pengembangan Kegiatan Belajar )
5.
BPPNFI ( Badan Pengembangan Pendidikan Non Formal –
Informal )
6.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
7.
Perguruan Tinggi ( Program Pendidikan Ekstension )
8.
Pendidikan & Pelatihan di Perusahaan /
Perkantoran.
K.
Pendidikan
Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan
yang dirancang untuk membelajarkan warga belajar agar mempunyai jenis keterampilan
dan atau pengetahuan
serta pengalaman
yang dilaksanakan di luar jalur pendidikan
formal (persekolahan).
Karakteristik
pendidikan luar sekolah :
1.
Pendidikan Luar Sekolah sebagai Subtitute dari
pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah dapat menggantikan
pendidikan jalur sekolah yang karena beberapa hal masyarakat tidak dapat
mengikuti pendidikan di jalur persekolahan (formal). Contohnya: Kejar Paket A,
B dan C
2.
Pendidikan Luar Sekolah sebagai Supplement pendidikan
sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah dilaksanakan untuk menambah
pengetahuan, keterampilan yang kurang didapatkan dari pendidikan sekolah.
Contohnya: private, les, training
3.
Pendidikan Luar Sekolah sebagai Complement dari
pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah dilaksanakan untuk
melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang kurang atau tidak dapat diperoleh
di dalam pendidikan sekolah. Contohnya: Kursus, try out, pelatihan dll

Tidak ada komentar :
Posting Komentar