Blogger Widgets Laskar Japemethe: Belajar Pembelajaran Selamat Datang di Blog Japemethe : Seputar Bahasa dan Sastra Blogger Widgets

Senin, 23 Desember 2013

Belajar Pembelajaran



BELAJAR PEMBELAJARAN 2

 Oleh Citra Philosia Soeharto

 

A.          Quantum Learning
             Quantum Learning adalah suatu model pembelajaran memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan dan dibarengi kegembiraan sehingga suatu pembelajaran lebih bermakna dan relevan bagi kehidupan siswa dengan pengalaman belajar yang efektif. Beberapa teknik yang digunakannya untuk memberikan sugesti positif adalah mendudukkan murid secara nyaman, memasang musik latar di dalam ruang kelas, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk memberikan kesan besar sambil menonjolkan informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih baik dalam seni pengajaran sugesti.

B.          Active Learning
          Active learning (pembelajaran aktif) adalah model pembelajaran yang mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Active learning pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran. Dalam metode active learning (pembelajaran aktif) setiap materi pelajaran yang baru harus dikaitkan dengan berbagai pengetahuan dan pengalaman yang ada sebelumnya. Materi pelajaran yang baru disediakan secara aktif dengan pengetahuan yang sudah ada agar murid dapat belajar secara aktif guru perlu menciptakan strategi yang tepat guna sedemikian rupa, sehingga peserta didik mempunyai motivasi yang tinggi untuk belajar.

C.          CTL (Contextual Teaching and Learning)
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan suatu proses pendidikan yang holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan atau keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan ke permasalahan lainnya. CTL merupakan suatu konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung lebih alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

D.          Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan
Pembelajaran merupakan sesuatu yang kompleks yang melibatkan berbagai aspek yaang saling berkaitan. Oleh karena itu untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan  diperlukan berbagai keterampilan yang diantaranya adalah keterampilan membelajarkan atau keterampilan mengajar.
Keterampilan mengajar merupakan suatu kompetenvsi profesional yang cukup kompleks,  sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru yang utuh dan menyeluruh. Terney (1973) mengatakan ada delapan keterampilan mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu:
1.        Menggunakan keterampilan bertanya
2.        Memberi Penguatan
3.        Mengadakan variasi
4.        Menjelaskan
5.        Membuka dan Menutup Pelajaran
6.        Membimbing diskusi kelompok kecil
7.        Mengelola kelas
8.        Mengajar kelompok kecil dan perorangan

E.          Media Pembelajaran dan Macam-macamnya
1.        MEDIA VISUAL
       Media visual adalah media yang hanya mengandalakan indra penglihatan. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film rangkai), slide (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampikan gambar atau symbol yang bergerak seperti film bisu dan film kartun.
2.        MEDIA AUDIO
       Media audio adalah media yang hanya mengendalikan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan dalam pendengaran.
3.        MEDIA AUDIO-VISUAL
       Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Ada Audio-visual Diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, dan cetak suara. Dan ada Audiovisual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.

F.           Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Pendapat lain strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasainya di akhir kegiatan belajar.

G.         KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi)
Kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dapat diartikan sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.        Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individu
maupun klasikal.
2.        Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.
3.        Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode
yang bervariasi.
4.        Sumber belajar tidak hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur edukatif.
5.        Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya
penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

H.         KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Secara khusus tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk:
1.      Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemnadirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2.      Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam mengembangankan kurikulum melalui pengembalian keputusan bersama.
3.      Meningkatkan kompetesi yang sehat antar satuan pendidikan yang akan dicapai.
Ciri-ciri KTSP :
1.      KTSP memberi kebebasan kepada tiap-tiap sekolah untuk menyelenggarakan program pendidikan sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah, kemampuan peserta didik, sumber daya yang tersedia dan kekhasan daerah.
2.      Orang tua dan masyarakat dapat terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
3.      Guru harus mandiri dan kreatif.
4.      Guru diberi kebebasan untuk memanfaatkan berbagai metode pembelajaran.

I.             Pendidikan Jarak Jauh
Pendidikan jarak jauh merupakan bentuk pendidikan yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar terpisah dari pengajarnya. Artinya pendidikan jarak jauh ini merupakan pendidikan yang proses pembelajarannya tidak terjadi kontak dalam bentuk tatap muka langsung antara pengajar dan peserta didik. Komunikasi berlangsung dua arah yang dijembatani dengan media seperti komputer, televise, radio, telepon, internet, video.

J.            Pendidikan Orang Dewasa
Pendidikan Orang Dewasa atau Andragogi, yaitu suatu pendidikan yang melibatkan peserta didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar. Dalam andragogi, mendidik bukan berarti menggurui, bukan mengisi mereka dengan pengetahuan tapi sebagai bentuk kerjasama saling meningkatkan pengetahuan, dan menempatkan orang dewasa sebagai subjek bukan objek. Andragogi mempelajari sifat fisik, psikis dan karakter orang dewasa.
Institusi atau lembaga yang menyusun program POD antara lain :
1.      Lembaga kursus
2.      Pusat pendidikan & pelatihan ( balai latihan, tenaga kerja; BLK )
3.      Pusat kegiatan belajar ( SKB )
4.      BPKB ( Badan Pengembangan Kegiatan Belajar )
5.      BPPNFI ( Badan Pengembangan Pendidikan Non Formal – Informal )
6.      Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)
7.      Perguruan Tinggi ( Program Pendidikan Ekstension )
8.      Pendidikan & Pelatihan di Perusahaan / Perkantoran.

K.         Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah adalah pendidikan yang dirancang untuk membelajarkan warga belajar agar mempunyai jenis keterampilan dan atau pengetahuan serta pengalaman yang dilaksanakan di luar jalur pendidikan formal (persekolahan).
Karakteristik pendidikan luar sekolah :
1.      Pendidikan Luar Sekolah sebagai Subtitute dari pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah dapat menggantikan pendidikan jalur sekolah yang karena beberapa hal masyarakat tidak dapat mengikuti pendidikan di jalur persekolahan (formal). Contohnya: Kejar Paket A, B dan C
2.      Pendidikan Luar Sekolah sebagai Supplement pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah dilaksanakan untuk menambah pengetahuan, keterampilan yang kurang didapatkan dari pendidikan sekolah. Contohnya: private, les, training
3.      Pendidikan Luar Sekolah sebagai Complement dari pendidikan sekolah. Artinya, bahwa pendidikan luar sekolah dilaksanakan untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan yang kurang atau tidak dapat diperoleh di dalam pendidikan sekolah. Contohnya: Kursus, try out, pelatihan dll

Tidak ada komentar :

Posting Komentar


Get Free Music Indonesia Technology

Free Music Indonesia Technology